ya, bagi anda pemilik motor standar (motor yg belum diapa-apakan) dan ingin membuat perfoma motor anda menjadi kencang secara maksimal. saya akan memberitahu cara dan langkah-langkahnya
Berikut adalah caranya :
Papras Noken AS
TUNE LOBE SEPARATION ANGLE
Bisa dipahami, kerja utama dari noken as adalah untuk mengontrol waktu
kapan klep membuka dan menutup. Dimana lobe intake dan lobe exhaust
bekerja secara masing-masing. Jarak pemisah antar kedua lobe dinamakan
Lobe Separation, karena diukur dalam derajat maka disebut Lobe
Separation Angle (Sudut Pemisah Lobe). Lobe Separation diukur antara
puncak intake lobe dengan puncak exhaust lobe. Pada dasarnya berada di
area separuh dari derajat putaran kruk As antara puncak exhaust dengan
puncak intake. Jika durasi tetap, memperbesar LSA sama dengan
memperkecil Overlap, sebaliknya menyempitkan LSA memperbesar Overlap.
“Bisanya, jika semua faktor tetap, melebarkan LSA menghasilkan kurva
torsi yang rata dan lebih lebar yang bagus di RPM tinggi tapi membuat
respon gas lambat” terang Billy Godbold, desainer camshaft CompCamp USA.
“Merapatkan LSA menghasilkan efek berlawanan, membuat torsi memuncak,
mesin cepat teriak, namun rentang tenaga sempit.”
Ada beberapa alasan merubah lobe separation untuk mempengaruhi
performa mesin. Misal, jika kamu memakai setang piston relatif lebih
panjang, kondisi ini membuat piston berada pada TMA lebih lama. Noken as
dengan LSA lebar mungkin akan lebih cocok untuk situasi ini.
OVERLAP merupakan waktu dimana dalam hitungan durasi kruk As,
klep intake dan exhaust terbuka bersamaan. Terjadi di akhir langkah
buang dimana klep Ex menutup dan diawal langkah hisap dimana klep In
mulai membuka. Selama periode Overlaping, port Ex dan port In dapat
“berkomunikasi” satu sama lain. Idealnya, kamu ingin menghasilkan efek
agar kabut bersih di Intake Port tersedot masuk ke ruang bakar oleh
bantuan kevakuman port Ex sehingga pengisian silinder dapat lebih
efisien. Desain cam dan kombinasi porting yang jelek akan menghasilkan
efek sebaliknya, dimana gas buang menyusup masuk melewati klep In terus
ke dalam porting Intake.
Beberapa faktor mempengaruhi seberapa banyak overlapping yang ideal
pada mesinmu. Ruang bakar yang kecil biasanya butuh overlap yang sedikit
saja, dikarenakan didesain untuk memaksimalkan Torsi di RPM rendah.
Kebanyakan mesin balap saat ini bergantung pada putaran mesin tinggi
untuk memaksimalkan gear rasio, sehingga overlap yang banyak justru
membantu. Ketika RPM melonjak, klep in membuka dan menutup semakin
cepat. Jumlah udara dan bahan bakar yang besar harus dapat dimasukkan ke
ruang bakar dalam waktu yang singkat, oleh karenanya meningkatkan
durasi overlap membantu di proses ini.
Setang piston / stroke yang panjang, menjadi mendadak popular di trek
balap lurus, memiliki efek yang sama dengan hanya mengatur LSA. Karena
piston bertahan di TDC semakin lama, ini membuat ruang bakara seakan
mengecil untuk menerima pasokan udara/bahan bakar. Karena itu, overlap
yang lebih sedikit mampu mengisi ruang bakar lebih baik. Selain
mengurangi kevakuman dan potensi gas membalik, kebanyakan Overlaping
dalam mesin balap menghasilkan gas yang tidak terbakar langsung menuju
pipa knalpot, membuat mesin rakus bahan bakar. Untuk kebanyakan balap
jarak pendek, ini tidak menjadi masalah. Tapi jika kamu sedang balap
dengan jarak tempuh tinggi atau jumlah lap banyak hal ini akan
memperbanyak waktu masuk pitstop.
DURATION adalah waktu yang diukur dalam derajat putaran kruk As, dimana –baik klep In maupun Ex- sedang terbuka.
Saat putaran mesin meningkat, mesin seringkali mencapai poin dimana
kesulitan mengisi silinder dengan pasokan udara/bahan-bakar dalam waktu
singkat saat klep in terbuka. Hal yang sama terjadi saat ingin membuang
gas sisa pembakaran. Jawaban singkat atas masalah ini, buat klep In
membuka lebih lama, yang berarti memperbesar durasinya. Untuk
memaksimalkan aliran saat langkah buang, banyak desainer cam Extreme
memulai klep membuka medekati posisi saat piston berada di tengah-tengah
langkah Usaha. Ini terlihat akan mengurangi tenaga yang dihasilkan,
tapi idenya adalah membuat klep Ex sudah terbuka penuh saat piston
berada di TMB akan melakukan langkah buang. Selama langkah usaha,
ledakan bahan-bakar sudah menggunakan sekitar 80 % dari tenaga untuk
menendang piston turun saat kruk as baru berputar 90 derajat atau saat
piston berada di tengah proses turun. Separuhnya lagi member efek yang
sedikit untuk meningkatkan tenaga, dan akan lebih baik jika dimanfaatkan
untuk menbuang gas sisa pembakaran sehingga udara yang terhisap masuk
akan lebih bersih nantinya.
LIFTV.S.DURATIONV.S.ACCELERATIOn
Ini adalah pernyataan yang seringkali kita dengar: Klep paling efisien
dalam mengalirkan udara (baik intake / exhaust) saat terbuka penuh.
Kita harus membuang jauh pikiran itu. Karena pernyataan itu berarti
memberitahu kita bahwa untuk menghasilkan performa mesin maksimal,
waktu proses klep terangkat maupun saat turun adalah sia-sia belaka.
Seakan-akan klep harus terbuka penuh dalam waktu cepat untuk
menghasilkan flow maksimum, sedangkan klep harus cepat menutup penuh
untuk memampatkan kompresi.
Untuk mendekati proses ini kebanyakan Extreme Racing Cam menjadi
memiliki profil lobe yang kelihatan konyol, sangat tajam sehingga
membuka dan menutup klep dengan cepat. Ini membutuhkan perklep lebih
kuat, serta bobot rocker arm yang ringan untuk menjaga kontrol klep, dan
bahkan Engine Tuner serta Desainer Noken As masih mencari cara konyol
untuk membuka klep lebih cepat lagi.
Cam yang super agresiv dengan lift tinggi memungkinkan kamu
memperpendek durasi pada situasi tertentu, dimana memang dapat membantu
tenaga. “Agresif Ramp membantu klep untuk mencapai puncak maksimum
velocity lebih dini, memungkinkan lebih banyak area untuk durasi. Mesin
dengan airflow terbatas (karburator kecil) kelihatan sangat menyukai
profil yang agresif. Seakan-akan ini meningkatkan sinyal untuk
mendapatkan pasokan melewati batasan venturi tersebut. Waktu klep
menutup balik dengan cepat yang berarti memperpendek durasi klep in
menutup akan menghasilkan tekanan silinder lebih dahsyat.
Akselerasi Ramp profil cam harus diperhatikan berdasarkan rocker arm
masih menggunakan plat datar atau telah memakai roller. Roller lebih
mampu menerima akselerasi tinggi dibandingkan rocker arm konvensional,
sehingga gejala floating mampu diminimalkan.
DURASI PADA 1 mm
Satu hal yang membuat pusing banyak engineer adalah pabrikan noken as
mencantumkan durasi yang tidak jelas. Karena durasi yang diiklankan
berbeda dengan durasi saat noken as Di dial di mesin. Masalahnya banyak
pabrikan memakai banyak patokan untuk mengukur durasi. Oleh karenanya
kita harus terbiasa memiliki standard saat bicara durasi noken As,
patokan angkatan klep 1mm adalah yang dipakai dunia Internasional.
Biasanya, klep belum mulai mengalirkan udara secara baik hingga
mencapai angkatan tertentu. Juga, perbedaan dalam hempasan noken as
membuat semakin sulit untuk mengukur momen klep mulai terangkat dari
seating klep. Akhirnya, durasi pada 1mm dari lobe lift lebih mudah
diukur dan membuat hidup semua orang lebih mudah dalam menyeting cam
timing di busur derajat. Lebih mudah mengukur durasi 1mm daripada harus
mencari tahu kapan klep benar-benar mulai terangkat. Saat memakai busur
derajat dan dial indicator, disini jauh lebih presisi untuk menentukan
durasi saat dial indicator menunjuk lift 1mm dibandingkan durasi saat
lift baru 0.10mm misalnya.”
ADVANCE V.S RETARD CAM
Dengan setingan timing cam special, kamu
dapat merubah sudut noken as relative terhadap kruk As. Memutar cam
maju membuat event bukaan klep terjadi lebih cepat, ini dinamakan
Advance. Retard adalah kebalikannya. Yang perlu diperhatikan batasan
memajukan noken as adalah 4 derajat saja. Kebanyakan mesin merespon
lebih baik dengan sedikit advance. Seakan-akan mempercepat intake
membuka dan menutup. Semakin cepat intake menutup maka menambah tekanan
silinder sehingga respon mesin akan lebih bagus. Memajukan cam akan
menambah torsi di RPM bawah, tapi jika mesinmu sekarat sebelum finish,
maka memundurkan cam akan membantu menambah sedikit tenaga di putaran
atas.
Beberapa
informasi yang kita berikan perlu digali lebih dalam lagi, namun
jangan khawatir. Berikut adalah tabel indicator perubahan cam dan efek
yang biasanya dihasilkan. Perlu diingat, setiap paket mesin adalah
berbeda, sehingga hasilnya dapat bervariasi. Ini hanyalah petunjuk umum
saja.
.Cam Change:
|
Typical effect
|
Menambah LSA:
|
Powerbandlebih lebar, Power memuncak, Stasioner lembut
|
Mengurangi LSA:
|
Meningkatkan Torsi menengah, Akselerasi cepat, Powerband lebih sempit.
|
Durasi Tinggi:
|
Menggeser rentang tenaga lebih ke RPM atas
|
Durasi Rendah:
|
Menambah Torsi putaran bawah
|
Overlaping Banyak:
|
Meningkatkan sinyal ke Karburator, Boros konsumsi bahan-bakar, rawan dorongan balik
|
Overlaping Sedikit:
|
Meningkatkan Respon RPM bawah, Irit bahan bakar, rawan suhu mesin lebih panas
|
Tetap Sehat – Tetap Semangat! Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari!
Sumber : http://ratmotorsport.wordpress.com/2009/02/04/desain-di-balik-noken-as-2/
Cara Reamer Karburator Standar
Update sharing hari ini adalah tentang How To Tune karburator ^_^ Ini
juga sebagai lanjutan update modifikasi mesin jupiter z yang ingin
kencang tapi irit biaya tu kmaren tu loh… Hehehe.. Ati Karep Bondo
Cuphet Jahhh…
reamer -otomotif.net-
Reamer
karburator emang ga bisa dilakoni sembarangan, kudu ati2 dan kalem.
Perlu diperhatikan saat pembesaran harus dilakukan dengan mendesain
ulang lubang Venturi ouval ke atas, karena yang kita kejar adalah nafas
mesin (Power) lebih kuat di putaran atas maka reamer harus berbentuk
begitu. Kalo diratain bunder ser ampe bawah mah motor susah idle
pastinya. Lagian, ngapain juga nge-reamer ke arah bawah? Malah bikin
udara banyak bablas lewat skep karburator meski katup sudah udah nutup
full.
Jangan lupa bagian belakang
Untuk
moncong karbu yang dagingnya tebel kayak Karbu PE-28 bisa direamer
dindingx 0.5mm kalo mau ekstrem ya coba aja 1mm, lebih dari itu
dikhawatirin dinding karbu lobang. Tapi kalopun lobang bisa ditambal
kok hehehe, mau karbu PE-28mm jadi 31mm?? Ayookkkk ajah..!!
Reamer karburator PE 28 - R.A.T -
Untuk
karbu bebek apalagi yang kecil kaya punya Jupiter Z / smash / shogun
nih gak memungkinkan untuk direamer, lagian kalo direamer bentukx jadi
jelek. Kan males ngeliat yang jelek2 hehehhee… Maka fokus kita adalah
memperbesar skep karburator, mengganti dengan skep punya motor RC 100
dengan diameter 19mm, dari aslinya yang 17mm. Bisa juga mengganti
dengan kaliper berdiameter 20.5 milimeter dari bahan spesial stainless
steel dan pengerjaan ini memang membutuhkan bantuan tukang bubut dengan
alat buatan Eropa demi kepresisian mikro mili.
Reamer Karburator 17mm ke 19mm
Lanjut,
setelah area moncong dan Venturi kelar kena reamer maka terakhir fokus
reamer adalah pantat karburator yang nempel ama manifold intake.
Tetep batasan aman buat korek harian mah 0.5mm rata dinding samping dan
atas,
INGAT! INGAT! yang bawah jangan dikorek. Mending dibuat
pola dulu dengan speedol baru dari dinding skep ditarik mundur, jadi
bentuknya seperti corong berlawanan ama moncong karbu. Kalo kesusahan
ya dibuat tarik rata aja gakpapa kok.
Dont forget to adjust alignment with the intake manifold - wah kumat bahasa madura keluar- hehehe.. maklum ketularan tukul sok keminggris.
Tetap Sehat – Tetap Semangat , Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari.
Sumber : http://ratmotorsport.wordpress.com/2009/02/13/reamer-karburator-racing/
Cara Ngorek Mio
Sekarang ini Yamaha Mio banyak digunakan oleh penggemar-penggemar
balapan liar di manapun. Mio yang digunakan bukan Mio standar pabrikan
melainkan Mio yang sudah bermesin bore-up yang berkapasitas 150cc sampai
dengan 380cc. Mio-Mio jenis ini sering ditemukan di kota bogor karena
para pencinta otomotif di Bogor terus membuat eksperimen khususnya pada
motor yang satu ini. Mesin Mio yang simpel membuat para modifikator
tidak kehabisan akal untuk membuat motornya menjadi yang tercepat. Para
Modifikator khususnya bagian mesin berlomba-lomba untuk menciptakan
yamaha mio yang tidak terkalahkan alias motor Mio tercepat yang pernah
ada di manapun.
Untuk membore-up
motor Mio, biasanya pada Bagian mesin menggunakan Piston Honda Tiger
oversize 200, ada juga yang menggunakan piston Yamaha Scorpio. pada
bagian setang piston biasanya menggunakan Jupiter MX, Honda 90, bahkan
ada yang menggunakan kepunyaannya Kawasaki Ninja. pada bagian klep
biasanya berukuran (in '33',ex '29'),(in'34',ex'31'), bahkan ada yang
menggunakan klep Toyota Vios Lengkap dengan pegasnya. Tidak lupa dengan
karburator yang biasa menggunakan ukuran 28 (karburator Kawasaki Ninja
orsinil), bahkan lebih.
Biasanya ciri-ciri
yamaha Mio berkapasitas mesin 300cc atau lebih cenderung menggunakan
velg jari-jari berukuran 17 dilengkapi ban-ban yang ramping. Selain itu,
dari jenis suaranya terdengar lebih berisi dibandingkan dengan motor
Mio orsinil (meskipun sudah memakai knalpot racing). Tentu saja saat Mio
Bore-up Melaju dengan kecepatan tinggi pasti lebih mudah membedakannya
Walaupun Yamaha Mio di desain khusus wanita, tetapi motor
ini setelah dibore-up mampu mengalahkan motor-motor yang di jagokan
oleh kaum2 Adam khusunya di balapan liar. Maka jangan menganggap remeh
motor ini. Selain itu, motor ini bisa di modif sesuai dengan keinginan
anda. Akhir kata, Yamaha Mio banyak digemari seluruh modifikator,
karena bisa dimodif menjadi choper, retro, trail, bahkan bisa di modif
nebjadi motor balap yang biasa ditemukan di arena balapan liar.
Cara Setting Karburator Motor
Tugas
utama karburator adalah mencampur Bahan Bakar (BB) + Udara (O2).
Kira-kira dengan perbandingan range nya BB : O2 adl 1 : 13-15. Pokoknya
gmn caranya biar mesin dapet suplai campuran segitu.
Kenapa pake range, padahal teori di buku2 pembakaran ideal itu 1:14?
Jwbannya adl Karena kondisi mesin & linkungan mempengaruhi settingan campuran BB:O2.
Misal:
Kompresi makin tinggi BERARTI mesin makin panas BERARTI butuh suplai BB lebih banyak biar mesin gak jebol.
Humidity (kelembaban) lingkungan makin tinggi BERARTI campuran BB
terkontaminasi air, BERARTI campuran makin miskin, BERARTI bensin hrs
lebih banyak.
Suhu lingkungan rendah BERARTI suhu kerja mesin turun BERARTI bensin harus dikurangi agar suhu kerja mesin jadi ideal.
Knalpot bobokan (Free flow) BERARTI rpm makin tinggi BERARTI suhu mesin meningkat BERARTI butuh BB makin tinggi.
Dan masih banyak lagi parameter yg harus diperhatiin termasuk desain
lubang masuk pada blok yg b’pengaruh dg settingan spuyer sebagai
penyalur BB.
Itu teori dasarnya.
Setting Karbu:
Karbu pny 2 spuyer :
Satu buah main jet (tuk NSR std ukurannya 130) yg berperan meyalurkan BB saat bukaan gas sekitar setengah putaran keatas
Satu buah pilot jet (NSR std ukurannya 45) yg berperan menyalurkan BB
dari putaran gas 0 derajat sampe penuh, cm efek dari pilot jet ini bisa
dikatakan tidak terlalu signifikan pada bukaan gas penuh N rpm mesin
yg sudah tinggi.
Hal lain yg berpengaruh dengan setingan termasuk :
Ukuran Venturi karbu
Jarum skep
Stelan angin
Power jet.
Venturi karbu makin besar maka makin banyak udara yg lewat shg butuh
spuyer lebih besar baik pilot atau main jetnya spy campuran bisa pas.
Trus kapan kita membesarkan ato mengecilkan spuyer2 tadi?
Sebelumnya hrs tahu dulu gejala2 mesin saat kekurangan BB dan kebanyakan BB:
1. “Ngempos” adalah gejala mesin spt kehilangan tenaga yg disebabkan kekurangan BB
2. “Mberebet” adl gejala mesin yg sebenernya dirasa padat cm tenaga
seperti tertahan dan kadang dibarengi dengan suara benturan logam kalo
settingannya terlalu basah.
Berarti kl NGEMPOS mesin butuh BB, kl BREBET mesin kebanyakan BB.
Kasus-Kasus
Nah berikut kasus2 yg sering terjadi krn masalah pilot jet :
Motor kl pagi susah hidup krn begitu gas dibuka ngempos terus mati ya berarti naekin pilot jet.
Motor dah jalan tapi sering tiba2 kehilangan tenaga saat putaran gas N putaran rendah berarti naekin pilot jet
Motor sering over heat saat jalan pelan berarti minta naek pilot jet
Motor brebet di putaran bawah tapi enak di put atas berarti pilot jet kebesaran.
Motor gak pake di cuk kl pagi N bisa langsung start
(ini jg gak normal) berarti pilot hrs turun.
Kesimpulannya, kl ada gejala ngempos,suhu tinggi diputaran yg relatif
rendah maka minta naek pilot jet, N kl ada gejala brebet di put rendah
jg maka pilot hrs turun.
Trus tuk kasus2 mainjet:
Mtr dibawa kebut2an sampe putaran atas trus begitu finish jalan pelan2
jadi ngempos dibarengi asep ngebul BERARTI suhu saat putaran tinggi
meningkat drastis BERARTI main jet minta naik
Nafas motor di putaran atas terlalu panjang berarti mainjet minta naik.
Mtr ngelitik padahal yg lain normal BERARTI suhu mesin SANGAT TINGGI saat putaran atas BERARTI main jet minta naik.
Motor Brebet di put atas saja berarti main jet minta turun
dll
Kesimpulannya, jika mtr Brebet di put atas berarti main jet hrs turun,
jika mtr suhunya tinggi di putaran atas berarti main jet minta naik.
Note:
Setiap ada perubahan ukuran spuyer wajib setting angin
Jangan berpatokan pada indikator suhu di dashboard tuk panduan setting
krn pasti gak sesuai, ini butuh joki yg feelingnya dah kuat.
Adakalanya detonasi tdk bisa diobati dengan naekin spuyer jika
detonasinya sudah parah. Ini berarti ada ketidaknormalan pada komponen
mesin lainnya.
semoga agan mengerti tentang apa yang saya post ini dan semoga bermanfaat bagi anda para pengguna motor.. salam 1 aspal,,